KAPAL SULTANA
kapal
uap Sultana adalah paddlewheeler Sungai Mississippi, hancur dalam
sebuah ledakan pada tanggal 27 April 1865. Hal ini mengakibatkan
bencana maritim terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.Diperkirakan
1.800 dari 2.400 penumpang tewas ketika salah satu dari empat kapal
boiler meledak, dan Sultana tenggelam tidak jauh dari Memphis,
Tennessee.
Alasan bencana ini sebagian besar dilupakan oleh sejarah adalah karena terjadi segera setelah pembunuhan Presiden Abraham Lincoln, dan selama seminggu Perang Saudara.
Sebagian besar penumpang baru adalah tentara Union, terutama dari Ohio yang baru saja dibebaskan dari kamp penjara Konfederasi seperti Cahawba dan Andersonville.
Pemerintah AS telah mengontrak Sultana untuk mengangkut para mantan tahanan perang kembali ke rumah mereka. Penyebab ledakan adalah boiler bocor dan buruk dan belum diperbaiki.
Boiler (atau "boiler") meledak saat kapal melaju 7 sampai 9 mil ke utara Memphis pukul 2.00 pagi di sebuah ledakan dahsyat yang mengirim beberapa penumpang di dek ke dalam air dan menghancurkan sebagian kapal .
Batu Bara panas menyebar oleh ledakan segera mengubah superstruktur tersisa menjadi neraka, sorotan yang dapat dilihat di Memphis.
Alasan bencana ini sebagian besar dilupakan oleh sejarah adalah karena terjadi segera setelah pembunuhan Presiden Abraham Lincoln, dan selama seminggu Perang Saudara.
Sebagian besar penumpang baru adalah tentara Union, terutama dari Ohio yang baru saja dibebaskan dari kamp penjara Konfederasi seperti Cahawba dan Andersonville.
Pemerintah AS telah mengontrak Sultana untuk mengangkut para mantan tahanan perang kembali ke rumah mereka. Penyebab ledakan adalah boiler bocor dan buruk dan belum diperbaiki.
Boiler (atau "boiler") meledak saat kapal melaju 7 sampai 9 mil ke utara Memphis pukul 2.00 pagi di sebuah ledakan dahsyat yang mengirim beberapa penumpang di dek ke dalam air dan menghancurkan sebagian kapal .
Batu Bara panas menyebar oleh ledakan segera mengubah superstruktur tersisa menjadi neraka, sorotan yang dapat dilihat di Memphis.
0 komentar:
Posting Komentar